Kapanlagi.com - Penjualan tanaman kerdil bonsai tetap stabil dalam pasaran tanaman hias karena selalu diburu konsumen yang umumnya menyukai bentuk dan bunga yang unik, kata beberapa penjual tanaman hias di Jakarta, Kamis (4/12).
Menurut pemilik kios tanaman hias Kalpataru Cakti Prima Utama di Palmerah, Jakarta Barat, Mumu Muslich (51), selain itu bonsai mempunyai konsumen tersendiri yang menjadi penghobi untuk membudidayakan tanaman hias ini.
Muslich mengatakan, tanaman hias kerdil seperti bonsai tidak
ada masa lesu atau turun karena mempunyai konsumen yang menjadi penggemar fanatik tersendiri.
Usaha penjualan kios tanaman hias Muslich lebih mengutamakan tanaman hias bonsai seperti jenis Bonsai Cemara, Bonsai Beringin, Bonsai Kingkit dan Bonsai Karet Kimeng. Harga yang dijual mulai Rp 5 juta sampai Rp 20 juta bergantung bentuk, jenis, dan umur bonsai. "Bonsai Cemara saat ini paling banyak diminati penghobi yang ingin membudidayakannya," kata Muslich.
Dalam membuat tanaman bonsai yang baru, Muslich menggunakan bibit pohon dan mencangkok tanaman yang sudah jadi. Ia juga menuturkan pentingnya jiwa seni seorang dalam membentuk dan membudidayakan tanaman Bonsai. "Kita juga harus membangun relasi dengan sesama petani bonsai untuk mengembangkan usaha ini," tutur Muslich.
Prospek usaha bonsai bisa dikatakan cerah karena omzet yang dihasilkannya pun cukup menjanjikan. Muslich mengaku dalam sebulan ia meraup keuntungan dari penjualan bonsai bisa mencapai lebih dari Rp 30 juta. Saat ini ia pun telah membuka cabang di daerah Tangerang dan Bogor.
Sementara itu penjual dan pemilik kios tanaman hias Boga Holtikultura di Condet, Jakarta Timur, Hj. Een Sukaenah (53) mengutarakan, budidaya bonsai saat ini tetap stabil bahkan cenderung meningkat menjadi tren tanaman hias.
Karenanya, kata Hj. Een, tidak mengherankan jika tanaman hias bonsai pasarannya jarang turun. "Kalau melihat perkembangannya saat ini memang Bonsai terus meningkat dan sudah jadi trend di kalangan masyarakat pencinta tanaman hias," ujarnya.Dengan keadaan pasaran yang stabil ini, Hj. Een berusaha menyiapkan stok bonsai bila permintaan yang cukup banyak dari konsumen masyarakat.
Dalam usahanya, ia menambahkan jenis pilihan bonsai Taiwan seperti Hokkian Tea, Ulmus Parfiflora, dan Pyracanta. Jenis-jenis ini ia dapatkan langsung dari relasinya di Taiwan dan saat ini telah dikembangkan dan dibudidayakan.
"Saya berpikir karena jarang turun pasaran Bonsai maka tidak salah kalau lebih dikembangkan lagi. Bonsai juga bisa dikatakan seni mengerdilkan tanaman dalam pot dan memeliharanya secara teratur sehingga melahirkan bentuk keindahan melalui suatu proses pemeliharaan," jelasnya.
Dengan penambahan beberapa jenis tanaman Bonsai di dalam kiosnya, koleksi tanaman hias yang menjadi usaha Hj. Een ini semakin lengkap. Ia pun menuturkan peminat tanaman Bonsainya berasal dari berbagai wilayah Jakarta dan luar kota seperti Bandung dan Sumedang. Dengan usaha hanya dari budidaya Bonsai, Hj. Een mengaku dirinya mampu meraih omzet sedikitnya Rp 20 juta. (kpl/meg)
kapanlagi.com
pic from internationalbonsai
Bonsai, Penjualannya Tetap Stabil
Diposting oleh emirgarden | Senin, Januari 05, 2009 | Bonsai | 0 komentar »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar