Jika Anda hobi jalan jalan di pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya, tentu kemeriahan Natal dan Tahun Baru sangat terasa. Jika Anda cermat, di sela-sela barang yang dipajang, terlihat pot-pot kecil berisi bunga dengan aneka warna yang indah.
Ya, selain cemara, kastuba atau poinsettia mulai dilirik orang untuk menemani kemeriahan di ujung tahun.
Warna-warnanya yang indah memang menjadikan kastuba menarik untuk dipajang sebagai hiasan. Keindahannya juga memberikan suasana kesegaran di dalam maupun luar ruangan.
Saat ini, banyak orang mencari
bunga kastuba. Ada yang sengaja memajangnya di saat-saat Natal. Tak sedikit orang yang menamakan kastuba sebagai Christmas Flower.
Dalam bahasa Nasuti, kastuba yang punya daun merah cantik ini disebutCuitlaxochiti atau bunga bintang, sementara khasanah bahasa Spanyol menyebutnyaNoche Buena atau Malam Natal.
Selain menarik, apakah bunga ini berkhasiat? Tahyadi, seorang penjual tanaman hias dan penggemar tanaman obat, mengatakan bahwa daun kastuba sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mengobati luka luar atau menekan risiko infeksi pada luka baru.
"Cukup ambil beberapa lembar daunnya. Setelah dicuci bersih, lalu ditumbuk dan ditempelkan di luka. Dibandingkan dengan obat antiseptik, kastuba tidak kalah berkhasiat. Sayang, sekarang ini penggunaan kastuba untuk obat relatif jarang karena lebih pas jadi tanaman hias," sebutnya.
Dari Meksiko
Apa yang diungkapkan pemilik toko tanaman hias di kawasan Cinere ini memang ada benarnya. Menurut sejarah, tanaman ini dipercaya berasal dari Meksiko. Di sana masyarakat Meksiko pra-Hispanik (sebelum masa penjajahan Spanyol) menggunakan kastuba sebagai obat, terutama untuk mengobati infeksi kulit. Lumatan daun kastuba dioleskan pada bagian kulit yang kena infeksi. Tak hanya itu, di sana juga ada semacam keyakinan, daun kastuba yang diletakkan di atas dada akan merangsang aliran darah ke jantung.
Daun kastuba mengandung saponin, sulfur, lemak, amylodextrin, pati, dan asam formlat. Daunnya dapat digunakan sebagai tonikum dan untuk mengobati luka. Batangnya yang mengeluarkan getah dipakai untuk menyembuhkan luka baru. Selain itu, kastuba juga dapat digunakan sebagai obat disentri, penyakit paru-paru (TBC), melancarkan haid, dan memperbanyak air susu ibu (ASI).
Di Indonesia, memang masih sebatas pengakuan secara empiris, belum ada penelitian resmi yang mengungkapkan kandungan dan khasiat kastuba. Di beberapa daerah, kastuba memang lebih sering dikembangkan sebagai tanaman hias karena memiliki nilai ekonomis tinggi daripada sebagai tanaman obat.
Alasan itu cukup kuat karena satu pot kecil kastuba harganya berkisar 20-40 ribu rupiah. Tentu menarik, apalagi permintaan kastuba semakin meningkat saat Natal dan Tahun Baru tiba. Menurut beberapa penjual bunga di kawasan Senayan, kini banyak orang mulai memilih kastuba sebagai pengganti maupun pelengkap hiasan cemara di rumah karena lebih murah.
Mengenang Poinsett
Uniknya, kastuba lebih sering disebut dengan poinsettia, meski tanaman ini termasuk salah satu familia Euphorbiaceae, sehingga seharusnya nama botaninyaEuphorbia puicherima.
Lalu, mengapa diberi nama poinsettia? Konon, tersebutlah nama Joel Poinsett,orang kepercayaan presiden Amerika Serikat, Andrew Jackson. Suatu ketika Joel ditunjuk menjadi duta besar AS di Meksiko. Selain sebagai diplomat, Joel juga ahli botani yang punya hobi berjalan-jalan. Pada suatu hari, Joel tertegun memandangi sesosok tanaman yang menurutnya unik. Ia lalu memotong batang tumbuhan unik tersebut dan menanamnya di rumah.
Setelah tumbuh, ternyata penampilan tanaman itu semakin menarik perhatian. Banyak kerabat dan tetangga yang juga ingin menanamnya di rumah masing-masing. Akhirnya, popularitas tanaman unik tersebut sampai juga ke AS.
William Prescott, sejarawan dan ahli hortikultura AS, mengusulkan tanamanEuphorbia puicherrima itu diberi nama poinsettia untuk mengenang kebesaran nama Joel Poinsett. Bahkan, setiap tanggal 12 Desember, hari kematian Joel, ditetapkan sebagai National Poinsettia Day.
Bagaimana, tertarik menjadikan kastuba sebagai penghias di ujung tahun atau mencobanya sebagai penawar luka? Semua terserah Anda.
Daya Tarik Poinsettia
Mengapa orang rela mengganti cemara dengan poinsettia atau kastuba? Salah satu yang menonjol dan khas adalah karakteristik branchtea yang dimiliki kastuba.Branchtea artinya daun yang mengalami perubahan bentuk dan warna menyerupai bunga. Bila masih muda, daun kastuba berwarna merah menyala, kemudian menjadi hijau gelap setelah memasuki masa tua.
Berkat kemajuan teknologi, aneka warna kastuba juga bisa direkayasa seperti merah muda, pink kemerahan, pink keunguan, putih polos, dan putih kuning kehijauan. Tak heran, para pencinta tanaman hias di Jakarta sibuk berburu aneka kastuba sampai ke Amerika!
Poinsettia termasuk tamanan yang bandel, mudah beradaptasi, dan akrab dengan lingkungan, bahkan bisa tumbuh di dalam ruangan. Ia bisa tumbuh segar di dataran rendah dan dataran berketinggian sampai 1.400 meter di atas permukaan laut. Namun, berdasar pengalaman, tumbuhan ini lebih pas ditanam di ketinggian 700 meter.
Kastuba sebaiknya tidak ditanam di tempat terbuka atau di halaman, melainkan di pot-pot kecil. Meski termasuk tanaman kerdil, ia tetap mampu memancarkan keindahan warna daun mudanya.
Sebagai obat luka, daun kastuba cukup dicuci bersih dan ditumbuk atau dilumatkan. Dapat juga direbus dengan air panas, setelah sebelumnya dibersihkan sebagai tonikum.
Jangan khawatir, meski belum ada uji toksisitas, sejauh ini belum ada kasus keracunan karena ramuan maupun minum rebusari daun ini.
daftaherba
Pic from webstockpro
Kastuba, Juga Berkhasiat Obati Luka
Diposting oleh emirgarden | Rabu, Desember 24, 2008 | Kastuba, Obat | 0 komentar »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar