Photobucket

Ketika Aglo Ditinggal Mudik

Diposting oleh emirgarden | Jumat, September 19, 2008 | , | 4 komentar »


Musim mudik telah tiba !. Bagi anda aglaovers yang telah mengagendakan mengunjungi sanak saudara dan kampung halaman pada lebaran kali ini sehingga harus meninggalkan koleksi aglo tanpa ada yang merawat, sedangkan anda sendiri masih belum tahu harus bagaimana ?. Mungkin tips sederhana berikut ini akan sangat membantu. Ya, dengan menyungkup aglo. Cara yang sama persis ketika kita memisahkan anakan aglo dari induknya.

Prinsip dasar penyungkupan aglo adalah memasukkan aglo kedalam “gelembung” plastik transparan yang tertutup rapat, sehingga penguapan bisa dicegah atau setidaknya dikurangi. Dengan berkurangnya penguapan, maka aglo bisa bertahan lebih lama, walaupuntanpa penyiraman rutin. Langkah-langkap penyungkupan aglo ketika ditinggal mudik yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

1. Pastikan bahwa aglo dalam keadaan baik dan sehat. Aglo yang kurang sehat dan terserang penyakit, jamur atau serangga (kalau masih sempat) sebaiknya “disehatkan” terlebih dahulu. Aglo yang tidak sehat meningkatkan resiko kegagalan proses penyungkupan.

2. Pastikan bahwa aglo tidak sedang kekurangan pasokan unsur hara. Berikan pupuk lambat urai secukupnya, untuk lebih menjamin pasokan makanan selama ditinggal mudik.

3. Sebelum dimasukkan kedalam “gelembung” plastik, aglo dispray dengan air untuk lebih menyegarkan daunnya sekaligus untuk membersihkan kotoran yang mungkin menempel.

4. Selanjutnya media tanam disiram dengan rata dan jenuh, tandanya air telah keluar dari dasar pot. Setelah disiram, aglo jangan langsung dimasukkan kedalam sungkup. Tetapi tunggu sampai daun aglo kering benar dan media tanam sudah tidak becek (cukup lembab saja). Umumnya setelah 24 jam (atau tergantung daerah tempat anda tinggal) dari saat penyiraman terakhir, kondisi media tanam sudah tidak becek dan aglo siap untuk disungkup.

5. Untuk lebih menjamin agar aglo kesayangan kita tidak terserang jamur, kita bisa mencampurkan fungisida kedalam air spray maupun penyiraman media tanam. Dosis yang biasa saya pakai setengah dari dosis biasa. Pastikan pula bahwa ketika menyiram media tanam, air siraman cukup melarutkan pupuk lambat urai yang kita taburkan.

6. Selanjutnya masukkan aglo kedalam “gelembung” plastik transparan. Ukuran plastik yang saya gunakan adalah lebar 60 Cm. Ditoko plastik, plastik ukuran ini bisa dibeli dengan harga Rp. 13.000/bungkus (isi 8 lembar). Ukuran ini umumnya cukup untuk “menampung” aglo remaja sampai indukan. Untuk aglo dengan ukuran lebih kecil, bisa digunakan plastik ukuran 40 atau 50 cm. Caranya, masukkan aglo kedalam plastik, lalu buat atau usahakan semaksimal mungkin agar plastik menggelembung sebelum diikat ujungnya. Untuk membantu menggelembungkan plastik dengan maksimal, kita bisa menggunakan pompa untuk ban atau pompa balon. Setelah plastik menggelembung kuat, ikat ujung plastik dengan karet yang kencang, sehingga udara tidak bisa keluar. Dengan gelembung plastik yang besar, maka daun-daun aglo akan lebih terlindung dari kemungkinan terkena gesekan/tekanan dinding plastik.

Pengalaman saya, dalam waktu 2-3 hari, gelembung plastik sudah mulai berkurang tekanan udaranya. Dan menjadi sedikit “lemas”. Apabila kita berencana meninggalkan aglo dalam waktu yang lebih lama, maka ukuran plastik dan volume udara didalamnya harus diperhatikan.

7. Langkah terakhir adalah letakkan aglo yang telah disungkup kedalam tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, untuk menjamin efektifitas penyungkupan. Bisa di teras rumah yang teduh, atau kalau perlu masukkan kedalam rumah.

8. Pengalaman saya selama ini, apabila penyungkupan dilakukan secara benar, aglo bisa bertahan dengan sehat sampai lebih dari dua mingguu. Seorang teman saya pernah mencoba bahkan lebih dari tiga minggu. Kuncinya adalah pada “gelembung” plastik yang digunakan. Untuk mengurangi resiko daun rusak karena terkena gesekan/tekanan dinding plastik yang kempes, maka ujung plastik bisa diikat dengan menggunakan benang kasur, dan diikatkan ke paku atau pengait yang terletak lebih tinggi, sehingga ketika tekanan udara dalam “gelembung” berkurang dan plastik menjadi lemas, maka dinding plastik tidak “menimpa” daun aglo dengan lebih keras.

Selain penyungkupan, satu hal lain yang juga sangat penting dilakukan adalah meletakkan aglo ditempat yang cukup aman. Mengingat masa-masa mudik lebaran sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk berbuat negatif. Ingat ! bagaimanapun juga harus selalu waspada, atau maling akan memindahkan status kepemilikan aglo anda. Semoga membantu

Bookmark and Share

4 komentar

  1. Menus // 28 Oktober 2008 pukul 11.53  

    saya dah nyoba lebaran tahun ini, ditinggal seminggu aman

  2. Kanjeng Sinuwun // 30 Oktober 2008 pukul 16.43  

    Pak Emir, salam kenal. Mau tanya, itu yang dua biji putih sebesar kelereng apa kapur barus?

  3. emirgarden // 1 November 2008 pukul 07.53  

    Betul kanjeng, itu saya taruh disitu karena sebelum disungkup, area kebun sering didatangi kucing. Jadi untuk mengusirnya saya taruh kapur barus.

  4. Kanjeng Sinuwun // 17 November 2008 pukul 18.41  

    Makasih infonya Pak Emir, wah saya dapat ilmu baru. Soalnya di rumah juga banyak tikus